Minggu, Agustus 28

untuk anakku..

 Teruntuk anakku, Muhammad Zafran Syauqi.

Anak mamah satu-satunya, yang lahir dari rahim mamah.

Jadilah anak yang baik, yang mampu menghargai perempuan.

Jangan pernah sekalipun berani menyakiti atau membuat luka di hati perempuan karna engkau lahir dari rahim perempuan yang kamu panggil mamah.

Anakku, menjadi lelaki itu memiliki tanggung jawab yang berat. Jadikan kejujuran sebagai kunci utama dalam hidupmu.

Maafkan mamah tidak bisa mengantar hari pertama sekolahmu, dimana semua temanmu di gandeng ibunya masuk ke sekolah pertamanya. Jadilah anak yang mandiri...

Maafkan mamah yang setiap 5 hari kerja tidak bisa menemani 24 jam bermain, tapi selalu ada 2 hari waktu libur yang akan mamah habiskan bersamamu. 

Terima kasih nak, darimu mamah belajar bagaimana menyingkirkan ego untuk tidak menghabiskan waktu bersenang-senang sendiri.

Terima kasih untuk menjadi anak yang baik, mamah sayang Zafran. selamanya akan seperti itu.

Selasa, Desember 13

Perjuangan Menjadi Sarjana

Bosan hidup dengan predikat Mahasiswa semester tua.
Pejuang skripsi katanya.
Merasakan penatnya menunggu dosen pembimbing yang tak kunjung tiba, mulai dari pagi hingga sore menyapa.
Kadang pulang dengan tangan hampa karna Bapak dosen tidak ingin bertemu mahasiswanya.
Ah, mungkin harus ku nikmati menjadi pengangguran sementara.
Karna dunia kerja tak mungkin bisa sebebas sekarang seperti yang aku rasa.
Kufikir berjuang tak pernah ada batasnya.
Karna aku yakin Bapak dosen pasti luluh melihat perjuangan mahasiswanya.
Demi predikat sarjanaaaaa.

Senin, Juli 25

sadness in my life's when i cry nobodys hug me

betapa saya membenci hidup seperti ini.

membaca lagi tulisan tulisan menyedihkan saya. menyakitkan sekali ketika banyak yang harus di ceritakan, namun hanya air mata yang sanggup mengungkapkan.